3/21/2011

Filsafat

Hiduplah bagaikan air mengalir mengikuti arus kehidupan.
Jika kita hanya mengikuti arus kehidupan berarti kita sama aja tidak ada perjuangna dalam kehidupan ini sama sekali. Saya bukannya tidak setuju dengan pemikiran ini tapi bukankah alangkah baiknya kita berjuang dalam kehidupan ini.
Hiduplah seperti ikan salmon saat akan bertelur, ikan salmon berjuang mencapai hulu ataupun tempat mereka dulu dilahirkan untuk bertelur kembali disana. Perjuangan ikan salmon tidak mudah mereka harus menentang arus, air terjun bahkan beruang yang berusaha mengkap mereka untuk dimakan, jika mereka selamat dan akhirnya bertelur merekapun akan mati juga.
Dalam hal ini kita dapat melihat sebuah kehidupan yaitu perjuangan untuk mencapai tujuan atau impian. Kita juga dapat melihat sisi dari kehidupan yaitu baik dan buruk, kenapa kita dapat melihat sisi baik dan buruk karena setelah ikan salmon bertelur mereka mati, matinya ikan salmon jelas hal buruk bagi lingkungan karena mencemari air tetapi juga meninggalkan kebaikan karena membuat makhluk-makhluk hidup lain mudah mendaptkan makanan.
Dalam sisi baik dan buruk pun kita tidak bisa beranggapan bahwa sesuatu yang baik memang baik tapi juga terdapat sisi buruk, dan sisi keburukan pun kita tidak bisa beranggapan sesuatu yang buruk selalu buruk tetapi juga terdapat sisi baik.
Kita lihat dalam pandangan kita sesama manusia contohnya, kita selalu beranggapan bahwa seorang pemabuk atau pezina lebih buruk dari seorang haji (maaf sebelumnya bila ada yang tersinggung), kita tidak tahu apakah pemabuk itu lebih buruk dari seorang haji. Bisa saja pemabuk itu selalu ataupun pernah memberikan kebaikan buat lingkungannya sedangkan sang haji jarang berinteraksi dengan lingkungnya (meskipun tidak semuanya) dan cenderung eksklusif.
Di dunia ini tidak ada orang suci kecuali orang yang disucikan oleh Allah SWT, kita manusia diciptakan bahkan dari sesuatu yang hina yaitu air mani, bagaiman kita beranggapan didunia ini ada manusia yang suci yang ada hanya orang baik dan tidak. Kita tidaklah berhak menjatuhkan pandangan bahwa sesorang itu lebih baik dari orang lain karena belum tentu orang yang kita pandang baik itu lebih baik dari orang yang kita pandang buruk.
Hanya Allah yang tahu apakah orang itu benar-benar baik ataupun buruk. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar